ikan kuniran

Nelayan.
Ikan kuniran (Upeneus moluccensis) termasuk ke dalam jenis ikan demersal. Sebagai ikan konsumsi, ikan ini bernilai kurang ekonomis dibandingkan beberapa jenis ikan demersal lainnya. Ikan ini banyak digunakan sebagai bahan baku pakan dalam budidaya udang dan ikan . Harga dari ikan kuniran relatif murah sehingga banyak masyarakat yang lebih memilih untuk membeli ikan ini. Ikan kuniran hampir tersebar diseluruh perairan Indonesia, salah satunya adalah sepanjang Laut Utara Jawa(Aryani, 2012).

Ikan Ekor Kuning dikenal pada hampir seluruh wilayah Indonesia, terutama di bagian timur dengan kondisi Terumbu Karang masih baik. Alat tangkap yang sering digunakan adalah perangkap (Bagan), Muro Ami, terkadang Gill Net. Paling sering ikan ini ditangkap dengan menggunakan alat terlarang dan tidak ramah lingkungan, seperti peledak (bom). Tergantung jenisnya, ikan ini bisa mencapai panjang 40 – 60 cm, yang sering tertangkap pada ukuran 25 – 30 cm. Jumlah yang tercatat ditemukan di Indonesia mencapai 16 jenis (Wiadnya dan Setyohadi, 2012)
Ikan kuniran merupakan ikan karnivora yang memiliki panjang usus lebih pendek daripada ukuran tubuhnya. Ikan kuniran memiliki sungut di rahang bagian bawah (Prabha dan Manjulatha 2008). Ikan karnivora umumnya mempunyai gigi untuk menyergap, menahan, dan merobek mangsa dan jari–jari tapis insangnya menyesuaikan untuk penahan, memegang, memarut dan menggilas mangsa. Selain itu ikan karnivora juga mempunyai lambung, dan usus pendek, tebal dan elastis Salah satu ikan yang dapat digunakan dalam pembuatan kamaboko adalah ikan Kuniran.Ikan Kuniran mudah diperoleh di pasaran sepanjang tahun.Ikan Kuniran merupakan salah satu jenis ikan ekonomis penting dan telah menjadi salah satu ikan yang digemari di dunia. Ikan Kuniran memiliki kandungan lemak rendah, rasa dagingnya khas, enak, lezat dan gurih sehingga digemari oleh masyarakat Ikan kuniran hidup di perairan dengan dasar berlumpur, panjang ikan dapat mencapai ukuran 20 cm, serta tersebar luas di Indo-Pasifik Barat. Umumnya ikan-ikan demersal jarang sekali mengadakan migrasi ke daerah yang jauh. Hal ini terjadi karena ikan demersal mencari makan di dasar perairan sehingga kebanyakan dari mereka hidup pada perairan yang dangkal. Ikan Kuniran jarang sekali mengadakan ruaya melewati laut dalam dan cenderung untuk menyusuri tepi pantai. Kedalaman optimum ikan famili Mullidae ialah antara 40 – 60 m. Tipe substrat juga mempengaruhi kondisi kehidupan ikan famili Mullidae untuk dapat berkembang dengan baik. Ikan kuniran hidup di perairan dengan substrat berlumpur atau lumpur bercampur dengan pasir, namun ada juga ikan kuniran yang mencari makanan hingga ke daerah karang. Ikan kuniran (Upeneus moluccensis) adalah salah satu jenis ikan demersal yangdidaratkan di TPI Lempasing dengan harga relatif murah dan dipasarkan dalam bentuk segar ataupun olahan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan dan reproduksi ikan kuniran di Perairan Lampung. Penelitian dilaksanakan selama delapan bulan pada bulan Mei-Desember 2015. Sampel ikan diambil di TPI Lempasing sebanyak 200 ekor per bulan. Parameter yang diamati meliputi : panjang total ikan (mm), berat ikan (g), jenis kelamin ikan dan Tingkat Kematangan Gonad (TKG). Hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan panjang dan berat ikan kuniran adalah W = 0,0144L2,930 dengan nilai koefisiensi regresi (r) sebesar 0,905 dan R 2 sebesar 0,904 dengan polapertumbuhan yang bersifat allometrik positif. Nilai faktor kondisi yang didapat selama penelitian berkisar 0,549-1,171 dan nisbah kelamin yang diperoleh tidak seimbang. Puncak pemijahan ikan kuniran terjadi pada bulan Agustus dan November.

Comments