ikan kakap merah

nelayantradisonal-ikan kakap merah/nangas, adalah sepisies ikan yang di temukan di perairan laut Indonesia.ikan jenis ini di temukan terutama di samudera india timur dan haya di ketahui dari beberapa seprdies yang di ketahui di Indonesia di perairan sumatra dan Sulawesi.ikan dewasa menghuni daerah karang yang lebih dalam,mereka hidup secara doliter atau kelompok kecil.
ikan kakap merah kaya skan protein selain dagingnya yang rasanya enak juga kaya protein yang bagus untuk kesehatan tubuh manusia.masarakat Indonesia sangat menyukai ikan kakap merah denagan daginya yang mpuk dan lejat.
Perlu diketahui dalam 100 gram ikan kakap merah ada sebanyak 20,5 proteinyang terkandung di dalamnya serta rendah akan kalori, untuk kalian yang sedang program diet, pilihsn ysng sangat tepat mengonsumsi ikan kaksp merah.
berikut manfaat ikan merah yang baik untuk kesehatan manusia, memiliki lemak baik, yang bisa menurunkan resiko penyakit jantung serta menjaga akan rendah kolekstrol.
habita ikan kakap merah,biasanya ada di karang karang, perairan yang ada media karang disitu ikan kakap merah berkembang.
ikan kakap merah ukuranya ngga bisa terlalu besar ngga seperti sodaranya
ikan kakap merah paling besar ukuran 5 kg perekornya itupun jarang sekali di jumpai yang ukuran ituh,bayakan yang 1 kg perekornya.harga ikan kakap merah lumayan mahal,di pasaran ikan kakap sekitr 30 ribu/kg.
ikan kakap merah di pasaran yida terlalu bayak,karena nelayan lumayan sulit menangkap ikan kakap merah,mungkin karena ikan kakpa merah bayakan di daerah yang dasar laut berkarang.
Ciri-ciri Kakap Merah (Lutjanus sp.) mempunyai tubuh yang memanjang dan melebar, gepeng atau lonjong, kepala cembung atau sedikit cekung. Jenis ikan ini umumnya bermulut lebar dan agak menjorok ke muka, gigi konikel pada taring-taringnya tersusun dalam satu atau dua baris dengan serangkaian gigi caninnya yang berada pada bagian depan. Ikan ini mengalami pembesaran dengan bentuk segitiga maupun bentuk V dengan atau tanpa penambahan pada bagian ujung maupun penajaman. Bagian bawah pra penutup insang bergerigi dengan ujung berbentuk tonjolan yang tajam. Sirip punggung dan sirip duburnya terdiri dari jari-jari keras dan jari-jari lunak. Sirip punggung umumnya ada yang berkesinambungan dan berlekuk pada bagian antara yang berduri keras dan bagian yang berduri lunak. Batas belakang ekornya agak cekung dengan kedua ujung sedikit tumpul. Warna sangat bervariasi, mulai dari yang kemerahan, kekuningan, kelabu hingga kecoklatan. Mempunyai garis-garis berwarna gelap dan terkadang dijumpai adanya bercak kehitaman pada sisi tubuh sebelah atas tepat di bawah awal sirip punggung berjari lunak. Umumnya berukuran panjang antara 25 – 50 cm, walaupun tidak jarang mencapai 90 cm (Gunarso, 1995)
2.1.2. Tingkah Laku Kakap Merah (Lutjanus spp)
Ikan Kakap tergolong diecious yaitu ikan ini terpisah antara jantan dan betinanya. Hampir tidak dijumpai seksual dimorfisme atau beda nyata antara jenis jantan dan betina baik dalam hal struktur tubuh maupun dalam hal warna. Pola reproduksinya gonokorisme, yaitu setelah terjadi diferensiasi jenis kelamin, maka jenis seksnya akan berlangsung selama hidupnya, jantan sebagai jantan dan betina sebagai betina. Jenis ikan ini rata-rata mencapai tingkat pendewasaan pertama saat panjang tubuhnya telah mencapai 41–51% dari panjang tubuh total atau panjang tubuh maksimum. Jantan mengalami matang kelamin pada ukuran yang lebih kecil dari betinanya.
Kelompok ikan yang siap memijah, biasanya terdiri dari sepuluh ekor atau lebih, akan muncul ke permukaan pada waktu senja atau malam hari di bulan Agustus dengan suhu air berkisar antara 22,2–25,2ÂșC. Ikan kakap jantan yang mengambil inisiatif berlangsungnya pemijahan yang diawali dengan menyentuh dan menggesek-gesekkan tubuh mereka pada salah seekor betinanya. Setelah itu baru ikan-ikan lain ikut bergabung, mereka berputarputar membentuk spiral sambil melepas gamet sedikit di bawah permukaan air. Secara umum ikan kakap merah yang berukuran besar akan bertambah pula umur maksimumnya dibandingkan yang berukuran kecil. Ikan kakap yang berukuran besar akan mampu mencapai umur maksimum berkisar antara 15–20 tahun, umumnya menghuni perairan mulai dangkal hingga kedalaman 60–100 meter (Gunarso, 1995).
Gunarso W. 1995. Mengenal Kakap Merah, Komoditi Ekspor Baru Indonesia. Diktat
Kuliah Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor.
Ikan kakap pada umumnya merupakan jenis ikan karnivora, makanannya terdiri dari ikan-ikan kecil, krustasea, invertebrate lainnya (FAO, 1974). Makanan utama ikan merah adalah ikan, tetapi sering didapatkan makan udang, kepiting, stomatopoda, amphipoda dan Gastropoda. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (Allen, 1985) menyimpulkan bahwa kelompok ikan Famili Lutjanidae merupakan ikan pemakan plankton (flankton feeder) yang bertolak belakang dengan hasil penelitian dari Biki (1988) yang menemukan ikan-ikan Famili Lutjanidae merupakan ikan karnivor yang makanan utamanya adalah krustase. Namun kebiasaan makan sangat dipengaruh oleh umur ikan (bukaan mulut), sehingga dugaan kuat terhadap ikan yang mengkonsumsi planton merupakan jenis ikan yang bukaan mulutnya masih kesil atau anakan ikan, sebelum merubah makanan utamanya sabagai karnivor (Michelle R. Heupel et al, 2009, Monteiro, D. P et al, 2009).
“ Michelle R. Heupel, Leanne M. Currey, Ashley J. Williams, Colin A. Simpfendorfer, Aaron C. Ballagh and Ann L. Penny. 2009. The Comparative Biology of Lutjanid Species on the Great Barrier Reef. Fishing and Fisheries Research Centre School of Earth and Environmental Sciences James Cook University, Townsville. Supported by the Australian Government’s Marine and Tropical Sciences Research Facility Project 4.8.3 Evaluation of the resiliency of key inter-reefal fish species.
Perbedaan kebiasaan makan pada umumnya dipengaruhi oleh umur dan panjang ikan, terutama pada ikan-ikan akan mengalami perubahan diet umur dan ukuran tubuh, ukuran kecil cenderung memakan alga renik dan pada saat ukuran besar maka kebiasaan makan akan berubah ). Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp.) menerima berbagai informasi mengenai keadaan sekelilingnya melalui beberapa inderanya, seperti melalui indera pengelihatan, pendengaran, penciuman, peraba, linea lateralis dan sebagainya

Komentar